Profil Sekolah
SDIT Bina Insani Kota Kediri merupakan mitra orang tua yang memiliki tujuan mencetak generasi yang sholeh, cerdas, kreatif dan mandiri sebagai Calon Pemimpin Berkarakter Qur’ani. Dengan Tagline Cerdas, Mulia, Berjaya, menjadikan sekolah sebagai lingkungan yang islami untuk menumbuhkembangkan fitrah keimanan, cinta Al Qur’an dan menanamkan akhlaqul karimah. Membiasakan siswa aktif, kreatif dan mandiri, berorientasi pada mutu pendidikan berbasis islam mewujudkan SD Islam Terpadu Bina Insani Kota Kediri sebagai Qur’anic Leader School yang mencetak Calon Pemimpin berazaskan Al Qur’an dan Kebangsaan.
Visi:
“Menjadi Sekolah Unggulan yang Melahirkan Siswa Cerdas Mulia Berjaya”
Misi:
- Menjadi lembaga dakwah berbasis pendidikan
- Menghasilkan siswa yang berprestasi tinggi dan berkarakter
- Mengintegrasikan kurikulum, metodologi dan program yang berkesinambungan
- Berorientasi pada pengembangan siswa, dengan menerapkan pendayagunaan IPTEK yang optimal
- Menumbuhkan budaya akademik dan budaya organisasi
- Menciptakan Green and Clean School
Tujuan dan Target
Tujuan Sekolah:
- Memiliki aqidah yang bersih (salimul aqidah)
- Memiliki ibadah yang benar (shahihul ibadah)
- Memiliki kepribadian yang matang dan berakhlaq mulia(matinul khuluq)
- Menjadi pribadi yang bersungguh-sungguh, disiplin dan mampu menahan nafsunya
- Memiliki kemampuan membaca, menghafal, dan memahami Al Qur’an dengan baik
- Memiliki wawasan yang luas (keagamaan, akademik dan kesehatan, life skill dan jiwa wira usaha
- Sukses kelulusan kelas 6 dan sekolah lanjutan
- Tahsin tuntas kelas 4 dan tahfidz qur’an 3 juz
- Tuntas ibadah wajib kelas 3, terbiasa ibadah sunnah kelas 4
- Terbentuk karakter mulia dan suasana ramah anak
- Sukses prestasi akademik dan non akademik
- KBM dengan kurikulum Kemdikbud dan muatan plus JSIT
- Guru profesional produktif dan berkarakter mulia
- Sarana dan prasarana sesuai kebutuhan standar
- Green ‘n clean school
- Terakreditasi
- Administrasi lengkap dan rapi
- Pelopor sekolah inklusi
- Menguasai it, bahasa inggris dan bahasa arab dasar, bahasa jawa kromo
- KBM tematik terpadu yang inovatif, kreatif dan menyenangkan
- Mampu dan terbiasa membaca Al-qur’an dengan tartil minimal setengah juz sehari dan hafal minimal 1 juz
- Memenuhi kualifikasi akademis (minimal s-1 dan 10% s-2)
- Maksimal membimbing siswa baik akademis maupun non akademis
- Menjadi teladan yang baik bagi orang lain
- Memiliki portofolio lengkap beserta bukti
- 10 % guru membuat ptk/karya ilmiah
- 75% guru membuat alat peraga inovatif
- Rapot guru (kompetensi paedagogik, profesional, kepribadian, sosial) baik
- Setiap hari mendoakan saudaranya dan ananda semua
- Sholat (kls 1: 3 waktu, kls 2: 4 waktu, kls 3-6: 5 waktu)
- Al-qur’an: kls 6 hafal 2 juz
Disiplin (taat aturan) - Percaya diri (berani dan siap berkompetisi)
- Mandiri (bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri)
- Beradab islami, berakhlaq qur’ani
- Akademik tuntas
- Talenta terasah dan berprestasi
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), merupakan salah satu jawaban dari pemberian otonomi daerah di bidang pendidikan dan telah diundang-undangkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidik Nasional Pasal 48 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik”. Sedangkan Pasal 51 ayat (1) yang berbunyi, “Pengelolaan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”.
Manajemen Berbasis Sekolah diartikan sebagai “model manajemen yang memberikan otonomi atau kemandirian yang lebih besar kepada sekolah”. (Sagala, 2006: 133) Model manajemen ini mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan langsung semua warga sekolah sesuai dengan standar mutu yang berkaitan dengan kebutuhan sarana dan prasarana, fasilitas sekolah, peningkatan kualitas kurikulum, dan pertumbuhan jabatan guru. Keputusan sekolah yang diambil harus melibatkan secara langsung semua warga sekolah yaitu guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa, komite dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Keputusan yang demikian dapat membangun rasa memiliki bagi setiap warga sekolah dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan dedikasi warga sekolah.
Sejalan dengan hal diatas, maka pemerintah juga mengeluarkan peraturan pemerintah yang melandasi pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di satuan pendidikan yaitu, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 19 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas”.
Kurikulum dan Pembelajaran
Introflex merupakan akronim dari Individualisasi,Interaksi, Observasi dan Refleksi, sebuah rumusan kata kunci yang dikenalkan oleh JSIT Indonesia. Introflex adalah empat kata kunci yang harus dimunculkan dalam sebuah proses pembelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yangaktifmendalam kepada pesertadidiksebagai seorang pembelajar.
Individualisasi. Seorang pendidik harus menyadari bahwa setiap peserta didiK memiliki keunikan dan menunjukkan kepeduliannya dengan mengakomodir keunikan tersebut dalam ragam aktivitas dan pendekatan yang dilakukannya di kelas. Setiap peserta didik memiliki kondisi yang berbeda yang menyebabkannya memiliki kebutuhan yang berbeda pula dalam proses belajar. Kewajiban seorang pendidik adalah mengenali keunikan tersebut untuk kemudian memberikan dukungan yang sesuai, sehingga setiap peserta didik dapat mencapai keberhasilan belajar. Individualisasi dalam pembelajaran. Artinya, dalam proses pembelajaran, perlakuan terhadap individu harus didasarkan pada perkembangan kognitifnya. kunci keberhasilan dalam belajar terletak pada kebermaknaan bahan ajar yang diterima atau yang dipelajari oleh siswa. Individualisasi mengacu pada instruksi yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa yang berbeda. Tujuan pembelajaran sama untuk semua siswa, tetapi siswa dapat maju melalui materi pada kecepatan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan belajar mereka.
Interaksi. Pengalaman belajar diperoleh melalui interaksi positif yang terbangun antara peserta didik dengan pendidik, antar peserta didik dan antara peserta didik dengan materipembelajaran. Interaksi yang terbangun dalam proses pembelajaran haruslah multi arah untuk memberikan pengalaman belajar yang utuh kepada peserta didik. Seorang pendidik harus mengarahkan dan memastikan interaksi yang terjadi adalah interaksi yang positif, interaksi yang dapat membangun keterampilan peserta didik untuk bekerjasama, berkolaborasi untuk mencapai kesuksesan bersama. Siswa diberi kesempatan melakukan tukar pengalaman, strategi penyelesaian, serta temuan lainnya diantara sesama mereka. Dengan mendengarkan apa yang ditemukan orang lain serta mendiskusikannya, siswa dimungkinkan untuk meningkatkan strategi yang mereka temukan sendiri. Dengan demikian interaksi memungkinkan siswa untuk melakukan refleksi yang pada akhirnya akan mendorong mereka memperoleh pemahaman yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Interaksi guru-siswa yang positif adalah unsur utama dari pengalaman pendidikan awal berkualitas yang meluncurkan kesuksesan sekolah di masa depan. Tiga domain penting dari interaksi guru-siswa: dukungan emosional, organisasi kelas, dan dukungan instruksional. Apa yang terjadi di kelas antara guru dan siswa sangat penting untuk memastikan seberapa baik anak belajar.
Observasi. Pembelajaran adalah sebuah proses belajar dengan tujuan yang terukur. Pendidik harus terlebih dahulu menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut melalui beragam pendekatan yang dilakukan. Selama proses pembelajaran berlangsung pendidik harus memastikan status pemahaman peserta didik dan melakukan upaya agar setiap peserta didik dapat mencapaitujuan yangditetapkan. Evaluasi merupakan salah satu faktor kunci dalam bidang pendidikan khususnya dalam proses pengajaran, karena fungsinya untuk menilai sejauh mana perkembangan peserta didik. Dalam prakteknya evaluasi dapat dilakukan dengan teknik tes dan non tes. Observasi, diklasifikasikan sebagai teknik non-tes. Ini adalah instrumen pengumpulan data dengan proses sistematis pengawasan dan pencatatan perilaku siswa, baik secara individu maupun kolektif. Selain itu, observasi dianggap sebagai instrumen evaluasi yang paling relevan untuk mengakses ranah afektif dan psikomotor siswa. Orang dewasa perlu melakukan observasi/ pengamatan yang detail dan sensitif untuk benar-benar melihat apa yang dilakukan anak-anak, memahami tindakan mereka, mengenali pencapaian mereka, dan menciptakan kesempatan belajar lebih lanjut. Refleksi. Belajar adalah proses yang tidak boleh berhenti terjadi hanya ketika di ruang kelas. Proses belajar harus dapat berlanjut, terbawa oleh peserta didik keluar dari sekat ruang kelas menjadi proses belajar sepanjang hayat. Mengajak siswa mengambil hikmah dari pengalaman belajarnya di kelas, adalah upaya untuk memberikan kesan mendalam dalam jiwa peserta didik yang melibatkan mental dan emosi, melibatkan pemikiran dan perasaan sehingga dapat menghasilkan perubahan perilaku pada pesertadidik. Karena sesungguhnya tujuan dari sebuah proses belajar adalah menghasilkan perubahan perilaku yang menetap pada peserta didik yang akan terbawa dalam kehidupannya sepanjang hayat.
METODE PEMBELAJARAN BERBASIS ADLX (Active Deep Learnerr eXperience)
Pendekatan Pembelajaran ‘TERPADU’ Prinsip pembelajaran Sajikan, Internalisasikan dan Terapkan menjadi ruh pembelajaran khas JSIT yang diberi nama Pendekatan Pembelajaran ‘TERPADU’, yang merupakan akronim dari Terapkan, Eksplorasi, Rumuskan, Presentasikan, Aplikasikan, Duniawi dan Ukhrowi, dengan uraian sebagai berikut:
Telaah artinya mengkaji konsep-konsep dasar materi melalui aktivitas Tadabur dan Tafakur. Telaah menghantarkan peserta didik memasuki pokok bahasan atau materi yang akan dipelajari, berupa aktifitas mengamati dengan menggunakan indra: membaca, mendengar, melihat dan menyimak untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui dan melihat keterkaitan objek yang ditelaah dengan materi yang akan dibahas.
Eksplorasi artinya melakukan aktivitas menggali pengetahuan melalui beragam metode dan pendekatan pembelajaran. Guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran yang efektif dengan memperkaya dan meluaskan sumber belajar, meningkatkan interaksi yang stimulatif melalui pendekatan dan metode yang menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah (problem based learning) dan dilakukan dalam pendekatan kolaboratif dan kooperatif (cooperative dan collaborative learning). Kemampuan siswa secara dinamis diimbangi dengan tingkat kesulitan dalam sistem untuk memberikan pengalaman belajar yang menggembirakan dan memuaskan. Alur cerita yang menarik secara visual dan intelektual dalam lingkungan menantang setiap siswa untuk memanfaatkan rasa ingin tahu dan hasrat mereka sendiri untuk menemukan dan mengumpulkan berbagai informasi data dan bukti untuk membentuk argumen dan mencapai kesimpulan. Tahap ini diposisikan untuk memberikan tingkat keterlibatan dan konsentrasi yang tinggi sambil mengurangi stres dan kebosanan bagi semua siswa. Melalui pengalaman ini, siswa membangun tingkat kepercayaan diri dan kreativitas mereka, menghasilkan peningkatan kinerja dan motivasi berkelanjutan untuk belajar.
Rumuskan artinya menyimpulkan hasil eksplorasi dengan berbagai bentuk penyajian. Tahap �Rumuskan� melatih peserta didik agar memiliki kemampuan berfikir analitis, logis dan sistematis atas data-data empiris yang ada untuk memperoleh simpulan dan merancang penyajian hasil simpulan tersebut dalam bentuk penyajian yang sesuai.
Presentasikan artinya menjelaskan atau mendiskusikan rumusan hasil eksplorasi. Tahap dimana peserta didik menyampaikan hasil pengamatan dan simpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya, kemudian dilanjutkan diskusi dan tanggapan dari peserta didik dan guru untuk penyempurnaan rumusan. Melalui kegiatan presentasikan, siswa akan mendapatkan pengalaman untuk menghormati orang lain sambil mengakui dan mengapresiasi hasil rumusan orang lain. Siswa juga akan merasa sangat dihargai saat menerima tanggapan dari temannya. Tahap kegiatan yang mengarah pada dukungan untuk lingkungan kelas dengan komunikasi yang lebih baik, jujur serta efektif.
Aplikasikan artinya menggunakan hasil pembelajaran yang didapat untuk memecahkan masalah dan menghubungkan dengan bidang yang relevan. Tahap dimana guru melakukan aktivitas terbimbing pemecahan masalah bagi para peserta didik dengan mengaplikasikan temuan ilmu atau aturan-aturan yang diperolehnya dengan jujur dan bertanggung jawab.
Duniawi artinya menerapkan hasil pembelajaran yang didapat dengan kehidupan nyata. Tahap dimana guru memberikan penekanan pada peserta didik tentang hubungan antara ilmu yang diperoleh dengan aktifitas keseharian mereka, melakukan aktifitas terbimbing bagi para peserta didik untuk mengaplikasikan temuan ilmu atau aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari dan dilakukan penilaian atas sikap dan perilakunya sehingga tumbuh kebiasaan baiknya.
Ukhrowi artinya menerapkan hasil pembelajaran yang didapat dalam melaksanakan pengabdian kepada Allah SWT. Guru memberikan penekanan pada peserta didik tentang hubungan ilmu yang didapat dengan peluang menjadi tabungan amal di akhirat, membiasakan diri peserta didik untuk melakukan amal-amal positif sesuai yang diperintah Allah SWT.
PROSES PEMBELAJARAN JARAK JAUH
- Proses pembelajaran berupa Pembelajaran Interaktif Berbasis Rumah (PIBeR)
- Pembelajaran berupa mapel terpisah
- Setiap hari 3-4 mata pelajaran termasuk Al- Qur’an
- Pembelajaran Al-Qur’an setiap hari
- Pembelajaran berupa offline & online
- Buku dan alat tulis yang digunakan siswa sesuai tingkatannya
- Setiap hari Sabtu walimurid mengambil lesson plan di sekolah sekaligus mengumpulkan tugas
PROSES PEMBELAJARAN TATAP MUKA
- Proses pembelajaran berupa Tatap muka terbatas.
- Pembelajaran sesuai dengan protocol kesehatan.
- Pembelajaran dilakukan dengan 2 sesi terpisah.
- Setiap hari 3-4 mata pelajaran termasuk Al- Qur’an
- Buku dan alat tulis yang digunakan siswa sesuai dengan tingkatannya.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar matan pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan secara khusus. Kurikulum SDIT Bina Insani mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler di masa pandemi COVID 19 ini melalui :
Ekstrakurikuler SUPER TAHFIDZKegiatan ekstrakurikuler SUPER TAHFIDZ ini ditujukan untuk akselerasi capaian hafalan Alqur�an bagi siswa-siswi SDIT Bina Insani Kota Kediri.
Materi KeislamanMateri keislaman adalah materi khas SDIT Bina Insani yang dikembangkan sebagai penyeimbang materi akademik umum yang menjadi ciri khas dan keunggulan Sekolah Dasar Islam Terpadu. Kurikulum ini dikembangkan dengan mengacu pada kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu yang penerapannya disesuaikan dengan kondisi kedaerahan masing-masing sekolah.
Kurikulum Keislaman SDIT Bina Insani meliputi :
- 1. Pembelajaran Al-Qur’an dengan Metode WAFA
- 2. Bahasa Arab
- 3. Bina Pribadi Islam
Kegiatan pembiasaan ini dilaksanakan terpadu dari awal sampai akhir pelaksanaan pembelajaran dalam rangka mendukung pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Pembiasan RutinKegiatan yang dilakukan secara terjadwal dan terus menerus, baik di kelas maupun di sekolah. Bertujuan untuk membiasakan siswa mengerjakan sesuatu dengan baik. Adapun kegiatan pembiasaan ini meliputi :
- 1) Sholat Berjamaah
- 2) Upacara virtual
- 3) Pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri
- 4) Pembinaan Tilawah Qur’an
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun sekolah. Bertujuan memberikan wawasan tambahan pada anak tentang unsur-unsur baru dalam kehidupan bermasyarakat untuk perkembangan siswa. . Adapun kegiatan terprogram meliputi :
- 1)Proyek : mengikuti lomba, mengadakan pentas seni, ceramah bahaya merokok
- 2)Kunjungan : ke panti asuhan, bakti sosial
Yaitu kegiatan yang dilakukan kapan dan dimana saja tanpa dibatasi ruang. Bertujuan untuk memberikan pendidikan pada saat itu juga, terutama dalam disiplin,sopan santun, dan kebiasaan baik yang lain. Kegiatan ini meliputi :
- 1)Memberi salam sapa, salim dan santun
- 2)Membuang sampah pada tempatnya
- 3)Membiasakan Antri
- 4)Membiasakan mengatasi silang pendapat (pertengkaran) dengan benar
Yaitu kegiatan yang dilakukan dimana dan kapan saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh atau keteladanan dari guru dan pendidik yang lain kepada siswa. Bertujuan memberi contoh atau teladan yang baik. Pembiasaan ini meliputi :
- 1. Pembinaan ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS)
- 2. Bertutur kata yang santun
- 3. Pembinaan Kedisiplinan
- 4. Penanaman Nilai Akhlak Islami
- 5. Penanaman Budaya Minat Baca
- 6. Penanaman Budaya Bersih diri
- 7. Penanaman Budaya Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah
- 8. Penanaman Budaya Lingkungan Hijau
- 9. Tidak merokok
- 1. Kegiatan Gemar Menabung
- 2. Infaq
- 3. Membantu korban bencana alam
- 4. Kegiatan PHBN
Pembinaan dan bimbingan bagi calon siswa teladan, siswa peserta olimpiade mipa, dan siswa peserta festival sains dilakukan secara berkala dan rutin terhadap siswa-siswa yang memiliki potensi dan prestasi secara akademik.
-
-
-
- Sekolah Ramah Anak
Sejak tahun 2017, SDIT Bina Insani Kota Kediri ditunjuk sebagai sekolah ramah anak, dengan menyediakan Program Inklusi. SDIT Bina Insani menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk pembelajaran Siswa Reguler dan Siswa Berkebutuhan Khusus. Upaya yang dilakukan untuk mengenalkan Sekolah Ramah Anak :
- MPLS untuk pengenalan teman istimewa melalui aktivitas mendongeng
- Sosialisasi orang tua tentang sekolah ramah anak
- Sinergi penguatan bersama wali murid dengan ananda berkebutuhan khusus
- Workshop, webinar, dan peringatan-peringatan hari disabilitas
- Quiz pengenalan dislexia
- Simulasi individu autistic melihat dunia melalui kegiatan eksperimen menggunakan VR
- Sekolah Ramah Anak
Sejak tahun 2017, SDIT Bina Insani Kota Kediri ditunjuk sebagai sekolah ramah anak, dengan menyediakan Program Inklusi. SDIT Bina Insani menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk pembelajaran Siswa Reguler dan Siswa Berkebutuhan Khusus. Upaya yang dilakukan untuk mengenalkan Sekolah Ramah Anak :
- Pembelajaran Al-Qur’an Sekolah menyediakan program berbasis Qur’an, dengan tujuan siswa mampu menyeimbangkan duniawi dan ukhrowi.
- Pembelajaran Beragam dan Inovatif
-
-
- Ekskul Wajib yang disesuaikan dengan usia Perkembangan Anak Kegiatan ekskul diantaranya :
- Kelas 1-2 = bela diri (motorik)
- Kelas 3 = berenang (pertumbuhan)
- Kelas 4-5 = memanah (fokus)
- Kegiatan Bervariatif Program kegiatan yang dilakukan dengan menyenangkan. Studi visual, cooking class, Malam Bina Taqwa, Munaqosah Al Qur’an.
- Protokol Kesehatan Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
- Blended Learning Kegiatan disesuaikan dengan kondisi terkini, dengan tetap memperhatikan kebutuhan siswa.
Standar Kelulusan
- Memiliki akidah yang lurus
- Memiliki ibadah yang benar
- Memiliki kepribadian yang matang dan berakhlaq mulia
- Menjadi pribadi yang bersungguh-sungguh, disiplin, & mampu menahan nafsunya
- Memiliki kemampuan membaca, menghafal & memahami Al-Qur’an dengan baik
- Memiliki keterampilan hidup
Prestasi
Nama | Prestasi | Penyelenggara |
Hayu Rahmania | SILVER AWARD Lomba Olympiade Guru Matematic (OGM 5) | KPM |
Hayu Rahmania | SILVER AWARD Lomba Olympiade Guru Matematic (OGM 6) | KPM |
Mirda Aulia Karim | Membina Lomba Puisi Kreasi Online Bimbel Uniq | Uniq Kediri |
Mirda Aulia Karim | Membina Lomba Membaca surat untuk guru | JATIM |
Dwi Endah Suryanti | Membina Lomba ROC Mapel | KPM |
Anik Nurul Laili | Membina Lomba AIMO | Hongkong |
Hayu Rahmania | Membina Lomba KMS 16 | KPM |
Indah Sri Pudjiati | Membina Lomba STEM | KPM |
Fitri Imroatus Sholehah | Membina lomba STEM | KPM |
Hayu Rahmania | Finalis Inobel Kota kediri | |
Umi Rodiah | Lomba LCC MGM (PAI) | Tingkat Nasional |
Hayu Rahmania | Lomba Jelajah virtual JSIT tahun 2020 | |
Erneni Idawati | Lomba LCC MGM (Bahasa Inggris) | Tingkat Nasional |
Dwi Endah Suryanti | Lomba LCC MGM (B. Indonesia, IPS) | Tingkat Nasional |
Hayu Rahmania | Lomba LCC MGM (ipa , Matematika) | Tingkat Nasional |
Nama | Prestasi |
Syamila Salma Az zahra | Juara 1 PUISI |
Muhamad Haidar Ali | Juara 3 Lomba Tafidzul Quran Indonesia Kelas 6 Tingkat Nasional |
Azzam Hudzaifah Ataurrahman | Juara 3 Lomba Tafidzul Quran Indonesia Kelas 6 Tingkat Nasional |
Mujahid Amar< | Bronze award dalam Lomba Asia International mathematichal Olympiad (AIMO) |
Fayza Quella Rinanti | Bronze award dalam lomba ROC Mapel |
Erys Faiza el Zhareefa | Silver award dalam lomba STEM |
Fayza Quella Rinanti | Silver award dalam lomba Literasi STEM |
Mujahid Amar | Bronze award dalam lomba STEM |
Erys Faiza el Zhareefa | Silver award dalam lomba ROC Bilangan |
Satria Mahardika | Bronze award dalam lomba ROC Bilangan |
Erys Faiza el Zhareefa | Bronze award dalam Lomba KMS 16 |
Deandra Frea S | Juara 3 Lomba Membaca Surat untuk Guru JSIT |
Nadiya Maulida Husna | Juara Favorit SD Lomba Tahfidz Cilik Online |
Mujahid Ammar A | Juara II Lomba Cerdas Cermat Lomba Musabaqoh Gebyar muharram (MGM) 1443 H Tingkat Nasional |
Tristan Cahyo Ramadhan | Juara I Lomba Sepatu Roda |
Galeri








