Bina Insani Kediri Hadiri Munas IV JSIT
Bina Insani Kediri adalah Sekolah Islam Terpadu (SIT) yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu. SIT dirintis di Indonesia sejak tahun 1993. Sedangkan di Kediri, SIT Bina Insani Kediri mulai dirintis sejak 1997 mulai dari PAUD-IT dan TK-IT kemudian berdiri SDIT pada tahun 1999 dan alhamdulillah 2013 berdiri SMPIT Bina Insani.
Tantangan generasi zaman sekarang yang luar biasa menjadikan SIT kian hari kian diminati masyarakat. Oleh karena itu JSIT beserta sekolah-sekolah yang tergabung didalamnya perlu merapatkan barisan untuk merefresh kembali dan menguatkan visi misinya dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Berbekal semangat itulah Yayasan Bina Insani Kediri mengirimkan
6 orang delegasinya untuk turut serta mengikuti dan mensukseskan Munas IV JSIT yang berlangsung di Lombok pada 27-30 Juli 2017.
Dr Fahmi Alaydrus, S. Psi., M.Ed., M. Eng. dewan pembina JSIT Indonesia dalam sambutannya menyampaikan bahwa hendaklah ayat ini (QS. An-Nisa 9) selalu terngiang dalam telinga aktifis dakwah berbasis pendidikan untuk selalu bersemangat mendidik, mengajarkan Al-Quran dan mensucikan jiwa sebagai kelanjutan misi besar para rasul. Melalui apa? Melalui:
1. istijabah rabbaniyah (respon rabbani) utk melanjutkan estafet dakwah para rasul
2. berupaya mengulang sejarah keemasan Islam
Tidak ada jalan lain bagi kaum muslimin utk kembali bangkit kecuali dg jalan yg rabbani.
Palestina adalah pusat peradaban kita, krn dr situlah Rasul menerima perintah yg mulia. Kecintaan dan pembelaan kita thdp Palestina tdk boleh mengalahkan kecintaan kita kpd negeri Indonesia. Negeri ini warisan para ulama, maka kitalah yg paling berhak utk cinta & berjuang demi kejayaan negeri ini.
Pembelaan trhdp Palestina karena didasari UUD 1945 yg menolak penjajahan di atas dunia.
Fitnah zaman anak2 kita melalui berbagai macam keburukan (terutama narkoba & pornografi) menjadikan dakwah berbasis pendidikan ini menghadapi tantangan yg sangat hebat.
orientasi SIT adlh “waj’alna lil muttaqina imama (dan jadikanlah kami pemimpin bagi org2 muttaqin”
tidak bisa tidak, pengelola, kepala sekolah, guru, pelatih, konsultan untuk menjadi :
1. Qudwah (panutan)
2. Jiddiyyah (sungguh-sungguh)
3. Meningkatkan kualitas diri agar proses pendidikan kita efektif
4. Amal jama’i (mampu bekerja sama & membuat jaringan yg baik)
alhamdulillah sejak 2003 dideklarasikan SIT berkembang pesat. Tidak ada niat lain utk mengembangkan pendidikan ini kecuali dlm rangka melahirkan generasi rabbani
Tetaplah istiqomah dan bersabar dlm menjalankan amanah ini.
Lombok, 27 Juli 2017
Munas JSIT Indonesia IV